SUSAH NABUNG? COBA DEH LAKUKAN 3 CARA GAMPANG INI.

Buat kamu yang merasa susah banget untuk nabung, jangan langsung putus asa dan terus menghabiskan uangmu begitu saja ya! Coba lakukan tips berikut ini, agar nantinya bisa beli apapun yang kamu mau : 1. Sisihkan Minimal Rp10 Ribu/Hari Coba dulu nabung dari jumlah minimal, seperti Rp10 ribu per hari. Mungkin terkesan sepele atau receh banget, tapi jika kamu rutin menyisihkan uang Rp10 ribu setiap hari, kemudian menaikkan nominalnya di atas Rp10 ribu, hasilnya bakalan nggak terduga. 2. Simpan Uang Receh di Celengan Sadar atau nggak, kadang kita sering menganggap remeh uang koin. Usai belanja di swalayan atau warung, nggak jarang kita terima kembaliannya dalam bentuk koin. Makanya, jika kamu punya banyak uang receh, langsung masukin aja ke celengan. Nanti kalau sudah penuh, kamu tinggal buka dan hitung jumlahnya 3. Tetapkan Anggaran Jika kamu adalah tipe orang yang boros dan kerap mengklaim nggak bisa ngatur uang, mulai sekarang tarik kembali omongan itu ya. Nggak ada yang nggak

RUPIAH HARI INI MENGUAT Rp 14.338/USD, PASAR VALAS ASIA VARIATIF.

Nilai mata uang rupiah di pasar spot hari ini dibuka menguat atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan Rabu (23/3/2022). Berdasarkan data Bloomberg, hingga pukul 09.13 WIB, mata uang Garuda naik 10 poin atau 0,07% di Rp14.338 per 1 dolar Amerika Serikat. Pasar valuta asing di kawasan Asia Pasifik terpantau bergerak variatif atas dolar AS. Data Investing menunjukkan Dolar Hong Kong koreksi -0,01% di 7,8275, Won Korea Selatan naik 0,09% di 1.214,06, dan Ringgit Malaysia anjlok -0,07% di 4,2180 Dolar Taiwan turun -0,22% di 28,545, Baht Thailand tumbuh 0,01% di 33,475, Dolar Singapura naik 0,06% di 1,3561, dan Yuan China terpuruk -0,06% di 6,3703. Adapun Yen Jepang turun -0,25% di 121,11, Dolar Australia terbenam -0,04% di 0,7464, sementara Peso Filipina terpuruk -0,09% di 52,375, Indeks dolar yang mengukur kinerja sejumlah mata uang lainnya dibuka koreksi -0,03% di 98,46, didorong komentar Gubernur Federal Reserve Amerika Serikat Jerome Powell terkait kebijakan moneter yang lebih agresif.