Tag : domestik

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NILAI TUKAR

Dalam kegiatan transaksi ekonomi internasional, ada beberapa sistem nilai tukar yang digunakan, yaitu sistem nilai tukar tetap, sistem nilai tukar mengambang, dan sistem nilai tukar fixed but adjustable rate (FBAR).   Nilai mata uang domestik dalam sistem nilai tukar harus ditetapkan secara tetap terhadap mata uang asing.   Sedangkan dalam sistem nilai tukar mengambang, nilai tukar mata uang dapat berubah-ubah setiap saat. Tergantung pada jumlah permintaan dan penawaran valuta asing relatif terhadap mata uang domestik.   Apabila permintaan valuta asing relatif terhadap mata uang domestik lebih besar dari penawarannya, maka nilai tukar mata uang domestik akan turun. Berlaku sebaliknya, apabila penawaran valuta asing relatif terhadap mata uang domestik lebih besar dari permintaannya, maka nilai tukar mata uang domestik akan menguat. Yuk kita simak apa saja yang mempengaruhi permintaan & penawaran valuta asing.   Ada tiga faktor utama yang memengaruhi permintaan valuta asing, yaitu:   1. Pembayaran impor Semakin tinggi intensitas impor barang dan jasa, maka akan semakin besar
Jumat Siang Rupiah Menguat ke Posisi Rp 11.905/USD

Jumat Siang Rupiah Menguat ke Posisi Rp 11.905/USD

Laju nilai tukar rupiah pada Jumat pagi hingga siang menguat menjadi       Rp 11.905 per dolar AS menyusul kemungkinan adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI).  Kurs  rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat 57 poin menjadi Rp 11.905 dibanding posisi sebelumnya (5/12) Rp 11.962 per dolar AS. Kurs  rupiah melanjutkan penguatan setelah BI kemungkinan melakukan intervensi di pasar uang domestik. Kemungkinan BI melakukan intervensi agar nilai tukar domestik tidak tertekan terlalu dalam di tengah sentimen eksternal yang tidak pasti terutama dari bank sentral AS atau the Fed. Intervensi akan terus dilakukan agar volatilitas rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu tinggi yang membuat pelaku pasar semakin khawatir.  Menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika Serikat pada pekan depan rupiah akan cenderung bergerak mudah berubah namun kemungkinan BI akan menjaga agar tetap stabil. Dari sisi fundamental, rupiah masih khawatir dengan