Tag : pasar

Pemerintah bebaskan empat dokumen dari bea materai

Pemerintah bebaskan empat dokumen dari bea materai

Pemerintah membebaskan empat dokumen dari pengenaan bea materai dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2022 tentang Pemberian Fasilitas Pembebasan dari Pengenaan Bea Meterai. Adapun dokumen yang dibebaskan dari pengenaan bea materai antara lain dokumen yang menyatakan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan dalam rangka percepatan proses penanganan dan pemulihan kondisi sosial ekonomi suatu daerah akibat bencana alam yang telah mendapat status keadaan darurat. Fasilitas pembebasan diberikan sesuai jangka waktu pelaksanaan program pemerintah untuk penanggulangan bencana alam. Kemudian, dokumen yang menyatakan pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan yang bersifat keagamaan atau sosial non-komersial. elanjutnya, dokumen yang dibebaskan dari pengenaan bea materai adalah dokumen yang diperlukan dalam rangka mendorong atau melaksanakan program pemerintah dan/atau kebijakan lembaga yang berwenang di bidang moneter atau jasa keuangan. Dokumen tersebut antara lain, dokumen terkait transaksi surat berharga yang dilakukan di pasar perdana berupa formulir konfirmasi transaksi surat berharga di pasar perdana berupa penjatahan efek
Lesu, rupiah melemah 0,17% ke Rp 14.628 per dolar AS pada tengah hari ini

Lesu, rupiah melemah 0,17% ke Rp 14.628 per dolar AS pada tengah hari ini

Kurs rupiah di pasar spot terus dalam tekanan hingga tengah hari ini. Kamis (15/4), rupiah spot masih bertengger di level Rp 14.628 per dolar Amerika Serikat (AS). Ini membuat rupiah melemah 0,17% dibanding penutupan hari sebelumnya di Rp 14.603 per dolar AS. Namun, pergerakan rupiah ini masih sejalan dengan mayoritas mata uang di kawasan. Sumber : Investing .com (15/04/2021)
Nilai Tukar Rupiah Masih Akan Tergerus Dolar AS Imbas Kasus Corona Baru

Nilai Tukar Rupiah Masih Akan Tergerus Dolar AS Imbas Kasus Corona Baru

Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu (8/7/2020) ini loyo terhadap dolar AS. Menurut pengamatannya, pelemahan ini karena kekhawatiran pasar mengenai peningkatan kasus covid-19 kembali membayangi pergerakan pasar. Pelaku pasar khawatir peningkatan kasus covid ini akan menyebabkan pemulihan ekonomi terganggu. WHO melaporkan kenaikan laju kasus positif covid-19 di bulan Juni yang bisa menyebabkan kenaikan tingkat kematian akibat covid ke depannya. Selain itu, lanjut Ariston, sejumlah pejabat Bank Sentral AS semalam juga mengindikasikan kekhawatiran terhadap pemulihan ekonomi karena covid19. Di sisi lain, tingkat imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terlihat melemah kembali dari kisaran 0,70 persen ke 0,64 persen yang mengindikasikan tingginya permintaan aset aman dolar AS. "Rupiah bisa tertekan hari ini terhadap dolar AS Rupiah berpotensi bergerak melemah ke arah resisten Rp 14.550, sementara area support di kisaran Rp 14.400," kata Ariston dalam riset hariannya, Rabu (8/7/2020). Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Selasa kemarin (7/7/2020) berada di level Rp 14.440
Jumat Siang Rupiah Menguat ke Posisi Rp 11.905/USD

Jumat Siang Rupiah Menguat ke Posisi Rp 11.905/USD

Laju nilai tukar rupiah pada Jumat pagi hingga siang menguat menjadi       Rp 11.905 per dolar AS menyusul kemungkinan adanya intervensi dari Bank Indonesia (BI).  Kurs  rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat pagi bergerak menguat 57 poin menjadi Rp 11.905 dibanding posisi sebelumnya (5/12) Rp 11.962 per dolar AS. Kurs  rupiah melanjutkan penguatan setelah BI kemungkinan melakukan intervensi di pasar uang domestik. Kemungkinan BI melakukan intervensi agar nilai tukar domestik tidak tertekan terlalu dalam di tengah sentimen eksternal yang tidak pasti terutama dari bank sentral AS atau the Fed. Intervensi akan terus dilakukan agar volatilitas rupiah terhadap dolar AS tidak terlalu tinggi yang membuat pelaku pasar semakin khawatir.  Menjelang Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia dan pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) Amerika Serikat pada pekan depan rupiah akan cenderung bergerak mudah berubah namun kemungkinan BI akan menjaga agar tetap stabil. Dari sisi fundamental, rupiah masih khawatir dengan