Tag : bunga

RUPIAH MELEMAH, DATA EKONOMI AS JADI PENEKANNYA.

RUPIAH MELEMAH, DATA EKONOMI AS JADI PENEKANNYA.

Pada Jumat (1/4/2022), nilai tukar rupiah bergerak naik 8 poin atau 0,06 persen ke posisi 14.355 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 14.363 per dolar AS. "Data ekonomi AS yang dirilis semalam meningkatkan ekspektasi pelaku pasar bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan menaikkan suku bunga acuan dengan agresif tahun ini," kata analis pasar uang Ariston Tjendra dikutip dari Antara. Invasi Rusia ke Ukraina masih berlanjut dan meningkatkan risiko Inflasi karena naiknya harga-harga komoditas, termasuk energi dan pangan. "Perekonomian global termasuk Indonesia bisa tertekan karena inflasi," ungkapnya. Hari ini, ia pun memperkirakan Rupiah berpotensi tertekan ke arah 14.400 per dolar AS, dengan potensi dukungan di kisaran 14.350 per dolar AS. sumber : Liputan6 - 01/04/22
FED BISA NAIKKAN SUKU BUNGA 50 Bps DI MEI, RUPIAH TETAP TEGAR

FED BISA NAIKKAN SUKU BUNGA 50 Bps DI MEI, RUPIAH TETAP TEGAR

Rupiah kemarin menjadi satu-satunya mata uang utama Asia yang mampu menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS), meski penguatannya hanya 0,01% saja. Pada awal perdagangan hari ini, Selasa (22/3), rupiah melemah tipis meski bos bank sentral AS (The Fed) Jerome Powell, mengatakan bisa menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) di bulan Mei. Tanda-tanda pelemahan rupiah sudah terlihat sebelum pembukaan perdagangan di mana kurs non-deliverable forward (NDF) posisinya lebih lemah ketimbang kemarin. Powell dalam pidatonya di hadapan National Association for Business Economics mengatakan inflasi di Amerika Serikat terlalu tinggi dan bisa membayangkan pemulihan ekonomi. Powell menegaskan akan terus menaikan suku bunga sampai inflasi bisa terkendali, bahkan tidak menutup kemungkinan kenaikan sebesar 50 basis poin. Pasca pidato tersebut, pelaku pasar melihat ada probabilitas sekitar 60% The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 50 basis poin pada bulan Mei, setelah menaikkan 25 basis poin menjadi 0,25% - 0,5% pada pekan lalu. *sumber : cnbc indonesia
Efek Buruk Omicron Sudah Terasa di Australia, Dolarnya Jeblok

Efek Buruk Omicron Sudah Terasa di Australia, Dolarnya Jeblok

Nilai tukar dollar Australia jeblok lagi melawan rupiah di awal perdagangan Senin (24/1). Penyebaran penyakit akibat virus corona (Covid-19) khususnya varian Omicron sudah memberikan dampak buruk ke perekonomian Negeri Kanguru yang membuat mata uangnya tertekan. Melansir data Refinitiv, dolar Australia pagi ini sempat jeblok 0,3% ke kisaran Rp 10.267/AU$ setelah merosot 0,6% pada Jumat pekan lalu. Aktivitas bisnis di Australia menunjukkan pelambatan di awal tahun ini. Markit hari ini melaporkan aktivitas bisnis yang dilihat dari purchasing managers index (PMI) sektor manufaktur turun menjadi 55,3 dari bulan lalu sebesar 54,9. Meski demikian, ING memprediksi sektor jasa Australia akan bisa pulih kembali dalam tempo satu bulan dan dolar Australia masih tertekan melawan rupiah sebab kemungkinan Bank Indonesia (BI) akan menaikkan suku bunga lebih cepat ketimbang bank sentral Australia (RBA) semakin besar. Hal tersebut terindikasi dari kebijakan BI yang akan menaikkan Giro Wajib Minimum (GWM) sebanyak 3 kali di tahun ini pada Maret, Juni dan September. Kebijakan